
Rp60.000,00
Pernahkah kalian hidup di antara dua dunia yang benar-benar bertolak belakang? Dunia media sosial yang -penuh tipu daya- dan dunia nyata yang seapa-adanya.
Aku dulu hidup di keduanya. Tapi lama-lama, aku lupa mana yang benar-benar aku. Di layar, aku bisa menjadi sangat percaya diri. Aku tahu kapan harus tersenyum, kapan harus menulis caption yang “bijak,” kapan harus berpura-pura baik-baik saja, kapan harus menunjukkan bahagia dan beruntungnya hidupku ini. Namun setelah melihat kembali di balik layar, aku sering merasa kosong. Ada jarak aneh antara yang aku tampilkan dan yang aku rasakan sebenarnya. Sampai akhirnya, aku bertanya: Apakah aku benar-benar menjalani hidup, atau hanya menayangkan hidupku?
Jika kamu pernah merasakan hal yang sama denganku, maka aku hanya akan bilang, tidak apa-apa, setiap manusia itu berproses. Meski tidak semua orang related dengan tulisan ini, tapi aku harap ini bisa membantu sebagian orang yang sudah mulai lupa esensi hidupnya karena terlalu sibuk dengan kepura-puraannya di media sosial.
Yuk sama-sama kembali pulang. Kembali ke diri kita sendiri dan menjalani hidup dengan bahagia.
Pernahkah kalian hidup di antara dua dunia yang benar-benar bertolak belakang? Dunia media sosial yang -penuh tipu daya- dan dunia nyata yang seapa-adanya.
Aku dulu hidup di keduanya. Tapi lama-lama, aku lupa mana yang benar-benar aku. Di layar, aku bisa menjadi sangat percaya diri. Aku tahu kapan harus tersenyum, kapan harus menulis caption yang “bijak,” kapan harus berpura-pura baik-baik saja, kapan harus menunjukkan bahagia dan beruntungnya hidupku ini. Namun setelah melihat kembali di balik layar, aku sering merasa kosong. Ada jarak aneh antara yang aku tampilkan dan yang aku rasakan sebenarnya. Sampai akhirnya, aku bertanya: Apakah aku benar-benar menjalani hidup, atau hanya menayangkan hidupku?
Jika kamu pernah merasakan hal yang sama denganku, maka aku hanya akan bilang, tidak apa-apa, setiap manusia itu berproses. Meski tidak semua orang related dengan tulisan ini, tapi aku harap ini bisa membantu sebagian orang yang sudah mulai lupa esensi hidupnya karena terlalu sibuk dengan kepura-puraannya di media sosial.
Yuk sama-sama kembali pulang. Kembali ke diri kita sendiri dan menjalani hidup dengan bahagia. Penulis
Penerbit
Penyunting
Tahun Terbit
Jml. Halaman
Bahasa
Dimensi
Jenis Cover