Usia tiga puluh sudah jadi apa? Sudah punya apa? Sudah bisa apa? Sudah bisa bertahan hidup saja sudah prestasi, kenapa harus dibebani dengan ekspektasi orang lain? Selamat datang di usia di mana kopi bukan lagi soal gaya hidup, tapi soal kebutuhan—katanya sih begitu. Usia di mana kamu bisa menangis karena iklan biaya masuk international school, asuransi kesehatan, properti yang semakin terasa sulit digapai... dan karena saldo rekening yang entah sampai akhir bulan atau tidak. Buku ini bukan jawaban kenapa dunia begini dan begitu, kenapa di umur segini belum ini dan itu, buku ini adalah teman perjalanan untukmu yang memasuki usia tiga puluhan. Mari tertawa, merenung, dan menemukan sedikit pelipur lara di setiap tulisan yang nggak ada panjang-panjangnya ini.Buku ini bukan buku motivasi. Tidak ada kalimat “kamu harus…” atau “seharusnya begini…” Buku ini seperti teman yang mau mendengarkan, menemani, lalu berkata, “Kamu nggak sendirian.”Lewat buku ini, kita hanya akan bersenang-senang. Jangan sedih, ya. Banyakin ketawanya biar nggak tambah kerutan di muka yang belum sempat kita rawat secara ekstra karena belum ada dananya.
Usia tiga puluh sudah jadi apa? Sudah punya apa? Sudah bisa apa? Sudah bisa bertahan hidup saja sudah prestasi, kenapa harus dibebani dengan ekspektasi orang lain? Selamat datang di usia di mana kopi bukan lagi soal gaya hidup, tapi soal kebutuhan—katanya sih begitu. Usia di mana kamu bisa menangis karena iklan biaya masuk international school, asuransi kesehatan, properti yang semakin terasa sulit digapai… dan karena saldo rekening yang entah sampai akhir bulan atau tidak. Buku ini bukan jawaban kenapa dunia begini dan begitu, kenapa di umur segini belum ini dan itu, buku ini adalah teman perjalanan untukmu yang memasuki usia tiga puluhan. Mari tertawa, merenung, dan menemukan sedikit pelipur lara di setiap tulisan yang nggak ada panjang-panjangnya ini.Buku ini bukan buku motivasi. Tidak ada kalimat “kamu harus…” atau “seharusnya begini…” Buku ini seperti teman yang mau mendengarkan, menemani, lalu berkata, “Kamu nggak sendirian.”Lewat buku ini, kita hanya akan bersenang-senang. Jangan sedih, ya. Banyakin ketawanya biar nggak tambah kerutan di muka yang belum sempat kita rawat secara ekstra karena belum ada dananya.